Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Mendaki Gunung Kegiatan Ekstrem yang Penuh Risiko, Waspada Sebelum Berpetualang

cek disini

Mendaki Gunung Kegiatan Ekstrem yang Penuh Risiko, Waspada Sebelum Berpetualang

mendaki gunung di Indonesia, meskipun semakin populer, tak bisa dipandang sebelah mata. Baru-baru ini, dunia maya dirundung kabar duka tentang meninggalnya seorang turis asal Brazil, Juliana Marins (26), yang jatuh ke jurang dekat Puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Kejadian tragis ini menjadi pengingat bahwa mendaki gunung bukanlah kegiatan wisata biasa. Bahkan, ini adalah jenis wisata ekstrem yang membawa risiko tinggi, termasuk kehilangan nyawa.

Mendaki gunung adalah kegiatan yang menantang fisik dan mental. Banyak orang memandangnya sebagai perjalanan yang menyenangkan, namun kenyataannya, banyak faktor yang dapat berkontribusi pada kecelakaan fatal. Keinginan untuk mencapai puncak seringkali mengaburkan kenyataan bahwa mendaki gunung memerlukan perencanaan matang, kesiapan fisik, serta kewaspadaan tinggi terhadap kondisi sekitar. Ingat, tujuan utama mendaki gunung adalah untuk kembali dengan selamat, bukan hanya untuk berfoto di puncak.

Manajemen Pendakian yang Baik

Menurut praktisi pendakian gunung, Ade Wahyu, persiapan sebelum mendaki sangatlah penting. Setiap pendaki harus mengenali gunung yang akan didaki dengan baik. “Hal yang paling penting untuk diketahui adalah kondisi jalur pendakian, ketinggian gunung, titik bahaya, status gunung, dan prakiraan cuaca,” ujarnya. Selain itu, pendaki harus memeriksa faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi keselamatan, seperti suhu, kelembaban, dan pergerakan tanah di sekitar jalur pendakian.

RRI.co.id - Mengenal Risiko Mematikan Saat Mendaki Gunung

Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia

Tak hanya itu, Ade juga menegaskan bahwa pendakian sebaiknya dilakukan dalam kelompok, bukan sendirian. Menggunakan pemandu atau bergabung dengan pendaki berpengalaman adalah pilihan yang lebih aman. Saat melakukan pendakian, tubuh harus dalam kondisi prima. Pastikan tubuh cukup istirahat, makan dengan baik, dan terhidrasi agar tetap fokus dan bertenaga selama perjalanan, terutama jika tujuannya adalah mencapai puncak.

Pentingnya Peralatan dan Keamanan

Salah satu faktor yang kerap diabaikan adalah pemilihan waktu dan peralatan. “Jangan pernah mendaki pada malam hari atau dalam kondisi gelap jika tidak terpaksa. Jika terpaksa, pastikan membawa senter dengan baterai cadangan,” kata Ade. Selain itu, bawa juga peralatan darurat seperti kotak P3K, makanan dan minuman tambahan, serta jas hujan. Keadaan di gunung bisa berubah sangat cepat, dan persiapan ini bisa menjadi penyelamat hidup.

Saat beristirahat, Ade menekankan pentingnya memilih tempat yang aman. Hindari area yang rawan longsor atau dekat dengan tepian jurang. Cari tempat yang terlindung dari panas matahari langsung atau hujan deras. Gunakan perlengkapan yang tepat seperti baju hangat, sepatu yang nyaman, topi, kacamata, dan masker—terutama jika mendaki gunung berapi yang memiliki suhu tinggi atau debu vulkanik yang berbahaya.

Bawa Alat Komunikasi dan Laporkan Keberadaan Anda

Hal yang tak kalah penting, terutama dalam pendakian yang lebih ekstrem, adalah membawa alat komunikasi. Meskipun banyak gunung di Indonesia sudah memiliki sinyal telepon atau radio, tetap penting untuk membawa alat komunikasi untuk situasi darurat. Jika memungkinkan, laporkan kepada petugas setempat mengenai rencana pendakian Anda, termasuk waktu keberangkatan dan estimasi waktu kedatangan.

Kesadaran akan Bahaya

Setiap pendaki harus memiliki kesadaran penuh terhadap potensi bahaya yang dapat mengancam, baik dari alam maupun kelalaian diri sendiri. Cuaca yang tiba-tiba berubah, medan yang licin atau terjal, dan faktor kelelahan menjadi penyebab utama kecelakaan di gunung. Jangan pernah anggap remeh kekuatan alam, apalagi jika Anda belum berpengalaman.

Mendaki gunung bisa menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan dan memberikan kepuasan tersendiri. Namun, ini juga adalah kegiatan yang harus dilakukan dengan penuh persiapan dan kehati-hatian. Jangan sampai niat untuk menikmati keindahan alam berakhir dengan tragedi. Seperti kata pepatah, “Lebih baik mencegah daripada mengobati,” dan dalam kasus pendakian, pencegahan bisa berarti selamat kembali ke rumah dengan selamat.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *