
Kandangan – dalam kalender Hijriah , termasuk penentuan awal bulan Ramadhan. Di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pengamatan hilal untuk menandai masuknya bulan Ramadhan 1446 Hijriah akan dilakukan di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 3 Kandangan (MAN 3), yang terletak di kawasan Kabupaten Kediri.
Waktu dan Persiapan Pengamatan
Kepala Seksi Bimbingan Agama Islam dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kediri, Agus Salim, mengungkapkan bahwa pengamatan hilal di wilayah tersebut akan dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2025, setelah salat Jumat. Setelah ibadah Jumat, seluruh tim pengamat akan menuju ke lokasi yang telah disiapkan. Tim ini terdiri dari berbagai lembaga perwakilan, seperti Kemenag, ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, serta instansi pemerintah lainnya yang ikut serta dalam kegiatan penting ini.
Alat dan Perlengkapan Pengamatan
Proses pengamatan hilal memerlukan perangkat yang cukup canggih untuk memastikan keakuratannya. Beberapa alat yang akan digunakan antara lain:
-
Teleskop (untuk menyatukan posisi hilal secara detail),
-
Theodolit (alat ukur sudut vertikal dan horizontal),
-
GPS (untuk menentukan posisi dengan tepat),
-
Kompas, dan
-
Waterpass (untuk memastikan posisi horizontal yang datar).
Dengan perlengkapan tersebut, tim pengamat berharap dapat melihat hilal dengan jelas dan menentukan awal Ramadhan secara akurat.
Baja Juga : Prabowo Resmikan Kantor DPD Gerindra di Banten
Mengapa Lokasi MAN 3 Dipilih?
Lokasi MAN 3 Kandangan dipilih karena memiliki keunggulan dalam hal posisi geografis. Letaknya yang cukup tinggi dan luas memberikan sudut pandang yang sangat baik untuk Sejak tahun 2020, lokasi ini telah menjadi tempat pengamatan hilal di Kediri setelah pengamatan sebelumnya dilakukan di Kabupaten Blitar. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi MAN 3 telah terbukti menjadi titik yang ideal untuk kegiatan penting ini.
Proses Laporan Hasil Pengamatan
Setelah selesai, baik jika hilal tampak atau tidak, hasil pengamatan tersebut akan segera dilaporkan ke Kemenag tingkat wilayah. Hasil ini nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat, yaitu pertemuan yang dilaksanakan untuk memutuskan tanggal awal Ramadhan setelah mengumpulkan berbagai laporan pengamatan dari berbagai titik di seluruh wilayah.
Selain itu, meskipun hilal tidak tampak, laporan tetap akan dibuat dengan resmi dan dijadikan dasar hukum, karena kegiatan observasi telah didaftarkan ke pengadilan agama sebagai bentuk legalitas.
Pengamatan Hilal sebagai Tradisi Penting
Tradisi mengamati hilal ini bukan hanya soal melihat bulan, tetapi juga merupakan bagian dari upaya menjaga keselarasan penaggalan dalam sistem kalender Hijriah. Dengan pengamatan ini, umat Islam dapat memulai bulan Ramadhan dengan tepat dan sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu, menjadi sangat penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan di Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
