Kandangan – Diduga Keracunan Sebanyak 17 siswa dari SDN 1 Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilarikan ke Puskesmas Suranadi pada Rabu (3/9/2025) setelah mengalami gejala yang diduga keracunan makanan.
Insiden ini terjadi setelah mereka menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah.
“Jadi memang tadi setelah ada kegiatan pemberian makanan bergizi gratis di SD 1 Selat itu ada terjadi insiden gejala seperti keracunan makanan,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, Zulkifli, saat dikonfirmasi.
Namun, pihak dinas kesehatan belum dapat memastikan apakah gejala keracunan tersebut disebabkan oleh makanan MBG.
Hal ini disebabkan karena makanan yang sama juga didistribusikan kepada seluruh siswa di sekolah tersebut dan beberapa sekolah lain di sekitarnya.
“Hanya saja kita belum berani memastikan itu adalah dampak dari MBG, karena pada hari yang sama, pihak ketiga yang mengantarkan makanan tidak hanya membagi di satu sekolah tetapi ada beberapa sekolah di sekitar sana,” ujar Zulkifli.
Dari ratusan siswa yang menerima MBG, hanya 17 siswa yang mengalami gejala keracunan.
“Memang cukup banyak tetapi tidak semua, artinya secara logika kalau memang karena faktor makanan, tentu di sekolah lain juga akan terjadi,” tambahnya.
Saat ini, dinas kesehatan sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui faktor penyebab gejala keracunan pada anak-anak tersebut.
“Jadi bukan menafikan bahwa itu bukan dari MBG, tetapi kita harus selidiki lebih jauh lagi, mungkin ada faktor lain yang menyebabkan anak-anak ini keracunan. Kita tidak berani justifikasi,”ungkap Zulkifli.
Baca Juga : Kompol Cosmas Kaju Gae Dipecat, Terlibat Pelindasan Ojol Affan Kurniawan

Dinas kesehatan juga telah mengambil semua sampel terkait, termasuk sampel makanan dan muntahan dari para siswa untuk diperiksa di laboratorium.
Zulkifli menjelaskan bahwa saat ini 17 siswa yang mengalami gejala keracunan sudah ditangani di puskesmas dan telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
“Jadi sudah ditangani semua ada 17 dan dari gejala yang muncul ada yang mual, pusing, lemas, tapi tidak ada yang sampai berat. Ada yang sempat muntah, dan itu semua pada hari itu sudah bisa dipulangkan,” tuturnya.
Dinas kesehatan juga telah memerintahkan puskesmas untuk memantau kondisi anak-anak tersebut guna memastikan tidak ada keluhan lanjutan.
“Bila terjadi, agar ditangani. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada masalah yang berlanjut. Itu semua sudah ditangani dengan gratis secara komprehensif,” kata Zulkifli.
Saat ini, Dinas Kesehatan Lombok Barat sedang menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan yang menimpa 17 siswa tersebut.
“Pada prinsipnya kita sudah melakukan upaya untuk memastikan faktor penyebab dan mengingatkan semua pihak untuk lebih berhati-hati lagi dalam penyediaan makanan, termasuk distribusi dan lain sebagainya,” tutup Zulkifli.
















